Kamis, 16 April 2015

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KOMUNITAS

NAMA                        :
KELOMPOK :
LAPORAN KASUS I
BLOK KEPERAWATAN KOMUNITAS

SKENARIO KASUS
Di sebuah desa percontohan di bidang kesehatan , dipimpin oleh kepala Desa yang mempunyai sifat demokratis serta pro rakyat. Dalam segala kegiatan selalu mengutamakan musyawarah mupakat serta membentuk kelompok yang diambil dari semua kalangan masyarakat.
Di dalam bidang kesehatan kepala Desa tersebut mempercayakan kepada seorang mantri         ( perawat ) dan diberikan kewenangan penuh untuk memberikan pelayanan keperawatan komunitas yang profesional di Desa tersebut , serta selalu menekankan pada kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Program Mantri tersebut menekankan kepada pencegahan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa tersebut . Adapun Program mantri serta pemerintah desa tersebut yaitu menyediakan sarana pelayanan kesehatan di desa tersebut serta bekerjasama dengan dinas Kesehatan di wilayah tersebut
PERTANYAAN ANALISA KASUS
1.      Jelaskan tujuan praktik kesehatan/keperawatan komunitas ?
2.      Jelaskan Lingkup Keperawatan Komunitas ?
3.      Jelaskan Prinsip Praktik Keperawatan Komunitas?
4.      Seburkan Peran Perawat Komunitas ?
5.      Sebutkan Paradigma keperawatan komunitas serta jelaskan tiap bagian dari paradigma tersebut?
6.      Jelaskan Palsafah keperawatan komunitas ?
7.      Apa Perbedaan keperawatan di RS dan komunitas ?

PERTANYAAN PENTING
1.      Pengertian Keperawatan Komunitas ?
2.      Masyarakat Risiko tinggi
JAWABAN PERTANYAAN PENTING
1.     Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.





JAWABAN ANALISA KASUS
1.      TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS 
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.
a)      Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
b)      Tujuan khusus
1)      Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
2)      Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
3)      Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan asuhan keperawatan.
4)      Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
5)      Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
6)      Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
7)      Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal

2.      Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
a)      Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks. 
b)      Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c)      Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir
d)     Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll.
e)      Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

3.      Prinsip PRAktik Keperawatan Komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan
a)      Kemanfaatan
intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat & kerugian
b)      Autonomi 
diberikan kebebasan untuk melakukan / memilih alternative yang terbaik yangdisediakan untuk komunitas.
c)      Keadilan 
melakukan upaya / tindakan sesuai dengan kemampuan / kapasitas komunitas.

4.      Peran Perawat Komunitas
a)      Pendidik (Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien. 
b)      Advokat
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya. 
c)      Manajemen Kasus 
Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien.
d)     Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e)      Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
f)       Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik keperawatan. 
g)      Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
5.      Paradigma Perawat Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat. 
a)      Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b)      Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. 
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu : 
·         Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
·         Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri. 
·         Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
c)      Masyarakat Sebagai Klien 
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga. 

6.      Falsafah keperawatan Komunitas
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
a)      Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang.
b)      Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
c)      Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara berkelanjutan.
d)     Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan, menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e)      Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan berkesinambungan.
f)       Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

7.      Perbedaan Keperawatan di RS dan komunitas
Keperawatan di RS
a)      Fokus pada perawatan pasien di rumah sakit
b)      Pelayanan keperawatan bersifat kejadian kasus (episodik)
c)      Bekerja pada unit/spesialisasi  ttt
d)     Bekerja pada suatu RS/institusi
e)      Koordinasi kep. Dg institusi/ agensi
f)       Merencanakan & memberi perawatan bersifat individu
g)      Membatasi otonomi pasien dg lingk RS
h)      Observasi yg terbatas pada interaksi keluarga & indikator kes yg lain
i)        Hub yg formil menciptakan lingk terbatas untk pasien dg pakaian RS
j)        Terbatas hubungan
Keperawatan Komunitas  
a)      Berfokus pada keluarga, komunitas dan kelompok (termsuk kelompok bersiko)
b)      Memberikan pelayanan keperwatan yg terdistribusi
c)      Bekerja pad semua kondisi sehat sakit pada berbagai tatanan pelayan kesehatan
d)     Bekerja dengan semua institusi yg terkait komunitas & hasil keshatan
e)      Koordinasi pelay dg berbagai  tenaga komunitas (medik & non medik)
f)       Merencanakan & memberi pelay perawatan yg berfokus pd keluarga
g)      Mendorong otonomi & kontrol keluarga kecuali untk kasus peny menular
h)      Mengobservasi berbagai faktor yg mempeng kes
i)        Membina hub intim dg klien yg tidak ketat
j)        Memanfaatkan fasilitas hubungan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar