NAMA :
KELOMPOK :
LAPORAN KASUS I
BLOK KEPERAWATAN KOMUNITAS
SKENARIO KASUS
Di
sebuah desa percontohan di bidang kesehatan , dipimpin oleh kepala Desa yang
mempunyai sifat demokratis serta pro rakyat. Dalam segala kegiatan selalu
mengutamakan musyawarah mupakat serta membentuk kelompok yang diambil dari
semua kalangan masyarakat.
Di
dalam bidang kesehatan kepala Desa tersebut mempercayakan kepada seorang
mantri ( perawat ) dan diberikan
kewenangan penuh untuk memberikan pelayanan keperawatan komunitas yang
profesional di Desa tersebut , serta selalu menekankan pada kelompok risiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Program
Mantri tersebut menekankan kepada pencegahan penyakit dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat desa tersebut . Adapun Program mantri serta pemerintah
desa tersebut yaitu menyediakan sarana pelayanan kesehatan di desa tersebut
serta bekerjasama dengan dinas Kesehatan di wilayah tersebut
PERTANYAAN ANALISA KASUS
1. Jelaskan
tujuan praktik kesehatan/keperawatan komunitas ?
2. Jelaskan
Lingkup Keperawatan Komunitas ?
3. Jelaskan
Prinsip Praktik Keperawatan Komunitas?
4. Seburkan
Peran Perawat Komunitas ?
5. Sebutkan
Paradigma keperawatan komunitas serta jelaskan tiap bagian dari paradigma
tersebut?
6. Jelaskan
Palsafah keperawatan komunitas ?
7. Apa
Perbedaan keperawatan di RS dan komunitas ?
PERTANYAAN PENTING
1. Pengertian
Keperawatan Komunitas ?
2. Masyarakat
Risiko tinggi
JAWABAN PERTANYAAN PENTING
1.
Menurut WHO
(1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan
lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal
itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah
pelayanan kepera¬watan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
pendekatan pads kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu
sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas
ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada
kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.
JAWABAN ANALISA KASUS
1. TUJUAN
KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Keperawatan
komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan sebagai
upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan
kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan
seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.
a) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
b) Tujuan
khusus
1) Dipahaminya
pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
2) Meningkatnya
kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
3) Tertanganinya
kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan asuhan keperawatan.
4) Tertanganinya
kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan
keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
5) Tertanganinya
kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan asuhan keperawatan di
rumah.
6) Terlayaninya
kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan
penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
7) Teratasi dan
terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat
optimal
2. Lingkup
Keperawatan Komunitas
Keperawatan
komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
a) Upaya
promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan
gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan,
olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya
preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan kesehatan terhadap
individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah,
pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan peme¬liharaan kehamilan,
nifas dan menyusui.
c) Upaya
kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit
sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan
kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru
lahir
d) Upaya
rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah atau
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat
fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif
pada penderita TBC, dll.
e) Upaya
resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke masyarakat yang
karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila.
3.
Prinsip
PRAktik Keperawatan Komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan
a) Kemanfaatan
intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat & kerugian
b) Autonomi
diberikan kebebasan untuk melakukan / memilih alternative yang terbaik yangdisediakan untuk komunitas.
c) Keadilan
melakukan upaya / tindakan sesuai dengan kemampuan
/ kapasitas komunitas.
4.
Peran
Perawat Komunitas
a) Pendidik
(Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat
memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan
autonominya. Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.
b) Advokat
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
c) Manajemen
Kasus
Perawat memberikan pelayanan
kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien.
d) Kolaborator
Perawat komunitas juga harus
bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk
mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e) Panutan
(Role Model)
Perawat kesehatan komunitas
seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku
sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
f) Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan
dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan
yang merupakan dasar dari praktik keperawatan.
g) Pembaharu
(Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat
berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya
dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
5.
Paradigma
Perawat Komunitas
Paradigma
keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia,
keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai
sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga
dan masyarakat.
a)
Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga
yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan
spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi
kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan
spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b)
Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok
individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu
sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam
fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan
keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu :
·
Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
·
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri.
·
Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan.
Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh
anggota keluarga tersebut.
c)
Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri
adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan
peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua
warga.
6. Falsafah keperawatan Komunitas
Falsafah
adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang
keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
Penerapan
falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
a)
Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan
bagian integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat
di terima oleh semua orang.
b)
Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
c)
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien
berlangsung secara berkelanjutan.
d)
Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer
pelayan¬an kesehatan, menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e)
Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan berkesinambungan.
f)
Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab
atas kesehatannya. la harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara
aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
7. Perbedaan Keperawatan di RS dan komunitas
Keperawatan di RS
a)
Fokus pada
perawatan pasien di rumah sakit
b)
Pelayanan keperawatan
bersifat kejadian kasus (episodik)
c)
Bekerja pada
unit/spesialisasi ttt
d)
Bekerja pada
suatu RS/institusi
e)
Koordinasi
kep. Dg institusi/ agensi
f)
Merencanakan
& memberi perawatan bersifat individu
g)
Membatasi
otonomi pasien dg lingk RS
h)
Observasi yg
terbatas pada interaksi keluarga & indikator kes yg lain
i)
Hub yg
formil menciptakan lingk terbatas untk pasien dg pakaian RS
j)
Terbatas
hubungan
Keperawatan Komunitas
a)
Berfokus pada keluarga, komunitas dan kelompok (termsuk kelompok bersiko)
b)
Memberikan pelayanan keperwatan yg terdistribusi
c)
Bekerja pad semua kondisi sehat sakit pada berbagai tatanan pelayan
kesehatan
d)
Bekerja dengan semua institusi yg terkait komunitas & hasil keshatan
e)
Koordinasi pelay dg berbagai
tenaga komunitas (medik & non medik)
f)
Merencanakan
& memberi pelay perawatan yg berfokus pd keluarga
g)
Mendorong
otonomi & kontrol keluarga kecuali untk kasus peny menular
h)
Mengobservasi
berbagai faktor yg mempeng kes
i)
Membina hub
intim dg klien yg tidak ketat
j)
Memanfaatkan
fasilitas hubungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar