LAPORAN KASUS KPSP
I.
Biodata
Klien
A. Identitas
Klien
1. Nama : An.
Siti Fauziah
2. Tempat,
tanggal lahir : Bandung, 29 September 2011
3. Umur : 24 bulan
4. Jenis
Kelamin : Perempuan
5. Alamat :
B. Identitas
Orang Tua
1. Nama
:
Ny. Teti
2. Umur : 25
tahun
3. Pekerjaan
: Ibu
Rumah Tangga
4. Hubungan
dengan Klien : Ibu Klien
II.
Riwayat Singkat
Kilen
Klien
merupakan anak pertama dan saat ini berusia 24 bulan. Saat ini klien dalam
keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang tuanya. Menurut
ibunya, klien hanya bermain dengan keluarga kecilnya karena baru empat bulan
ini klien meninggali tempat baru dimana sebelumnya klien tinggal di Cillin.
Saat dikaji BB klien : kg, Tinggi badan : cm. Berdasarkan hasil tersebut klien
termasuk kedalam status gizi normal. Menurut keluarga, klien sudah mendapatkan
imunisasi lengkap dan pemberian vitamin A. Keluarga juga berusaha memberikan
nutrisi yang baik bagi anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh
kembang anak, keluarga tampak belum paham dan berharap mendapatkan penjelasan
yang utuh dari pengkaji. Keluarga hanya mengatakan selama ini sudah berusaha
memberikan yang terbaik buat anaknya. Terkait pemeriksaan perkembangan anaknya,
keluarga mengatakan jarang memberikan stimulus karena merasa anaknya sehat –
sehat saja. Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 22 bulan
didapatkan hasil 7 jawaban ya dan 3 jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang
diajukan pada ibu klien.
III.
Hasil
Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )
IV.
Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari
hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan hasil sbb :
Dari
10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi pada
anak diperoleh jawaban ‘’ya’’ ada 7 poin diantaranya poin no. 1,2,3,5,6,8,9
sedangkan jawaban ‘’tidak’’ ada 3 poin yaitu no. 4,7,10 ( Jawaban terlampir ).
Dari hasil diatas, perkembangan anak termasuk kategori perkembangan anak
meragukan ( M )
V.
Intervensi /
Solusi yang diberikan :
a.
Karena
usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 18 – 24 bulan maka stimulasi
perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia tersebut. Maka dalam hal ini,
pengkaji menjelaskan kembali terkait stimulasi perkembangan tersebut pada ibu
klien.
b.
Mengajari
orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi
penyimpangan / mengejar ketertinggalannya. Karena perkembangan anak meragukan
dilihat dari jumlah jawaban ‘’ ya ‘’ hanya 7 dan jawaban ‘’ tidak ‘’ ada 3
poin. Dari ketiga jawaban ‘’ tidak ‘’ tersebut adalah poin 4 ( gerak kasar :
belum bisa berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan
), poin 7 ( bicara & bahasa : belum bisa menunjukan dengan benar paling
sedikit satu bagian badannya ) serta poin 10 ( gerak kasar : belum bisa
menendang bola kecil ke depan tanpa berpegangan pada apapun ).
Intervensi
yang diberikan yaitu :
1.
Poin
4 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin melatih
keseimbangan tubuh anak dengan memberikan mainan yang dapat didorong oleh anak
dengan posisi berdiri
2.
Poin
7 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin melatih anak utuk
menunjukan bagian badannya seperti raambut, mata, hidung, mulut, dan bagian
tubuh lainnya
3.
Poin
10 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering mungkin melatih anak
untuk menendang bola kecil ke depan tanpa berpegangan pada apapun
c.
Memberikan
petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintevensi anak sesering mungkin,
penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan anak
agar ia tidak bosan
d.
Menjelaskan
pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap hari sekitar 3 – 4
jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu
intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan
dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervesi lagi
e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali
/ kontrol 2 minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan
melihat apakah ada kemajuan / perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining terdekat
f. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil
pemeriksaan kedua hasilnya masih sama dengan semula maka kemungkinan ada
penyimpangan perkembangan
g. Ikutkan
anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara
teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina keluarga balita.
Hasil
Pemeriksaan KPSP Terlampir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar