by : ayip syarifudin nur
Kalsium merupakan
jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh manusia. Total rata-rata
banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1 kg, dimana
99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan
aliran darah. Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1% ini sebenarnya berperan
penting dalam transmisi sistem saraf, konstraksi otot, pengaturan tekanan
darah, dan pelepasan hormon.
Perjalanan Kalsium di Dalam Tubuh
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan
khawatir jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya asam
pada lambung akan mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu,
barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai.
Dari lambung, kalsium
akan diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di dalam jumlah
yang banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui proses
difusi. Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka
metabolisme kalsium akan dilakukan melalui proses transport aktif. Di dalam
proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh vitamin D. Itulah mengapa
kita memerlukan vitamin D untuk kesehatan tulang.
Nah, melalui aliran
cairan tubuh termasuk aliran darah, kalsium akan dibawa untuk disimpan di
tulang. Tetapi, perjalanan ini belum berakhir karena kalsium masih dapat
terlepas lagi dari tulang. Proses ini sebenarnya terjadi secara alami, namun
proses ini juga perlu diantisipasi agar kalsium yang tersusun harus seimbang
dengan kalsium yang terlepas dari tulang. Mengapa? Karena bila yang tersusun
lebih sedikit dari yang terlepas, maka tulang akan dapat mengalami kerapuhan,
mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni osteoporosis.
Tidak Hanya Buat Tulang
Proses penyusunan dan pelepasan kalsium dari tulang ternyata tidak berlangsung
sesederhana yang kita bayangkan. Layaknya lalu lintas dengan polisi yang
mengatur lalu lalangnya kendaraan, demikian pula dengan lalu lintas dari
kalsium di peredaran darah kita. Yang bertindak sebagai “polisi” dalam mengatur
kalsium adalah dua macam hormon pengatur kadar kalsium dalam darah, yaitu
hormon PTH (Parathyroid Hormone) dan Calcitonin.
Apabila tingkat kadar
kalsium dalam darah terlalu rendah, hormon PTH akan dilepaskan. Hormon PTH ini
akan memicu pelepasan kalsium dari tulang ke aliran darah. Sebaliknya, apabila
tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, kerja hormon PTH akan
dihentikan dan digantikan dengan calcitonin. Hormon calcitonin bekerja berlawanan dengan PTH, yakni
menghambat terjadinya pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
Kadar kalsium di dalam
darah itu penting karena kalsium juga memiliki peranan penting dalam pengaturan
tekanan darah dengan cara membantu kontraksi otot-otot pada dinding pembuluh
darah serta memberi sinyal untuk pelepasan hormon-hormon yang berperan dalam
pengaturan tekanan darah.
Kondisi Fisiologi Mempengaruhi
Seiring dengan proses penuaan, tingkat penyerapan kalsium pada tubuh manusia
akan menurun. Hal ini disebabkan karena produksi asam lambung untuk melarutkan
kalsium ikut berkurang. Padahal, asam lambung ini sangat berperan untuk
melarutkan kalsium agar bisa diserap. Pada wanita, peredaran kalsium dapat
terjadi lebih ekstrim pada saat kehamilan dan menyusui. Bayi manusia yang baru
lahir mengandung 25 gr kalsium, dan selama 6 bulan masa menyusui sebanyak 50
gram kalsium disalurkan dari sang Ibu ke bayi.
Selain itu, wanita yang
mencapai masa menopause cenderung mengalami
pengurangan penyerapan kalsium sebanyak 20-25%, yang tak lain disebabkan
pengurangan hormon estrogen pada tubuh mereka secara alami. Hormon khusus pada
kaum wanita ini secara langsung menstimulasi penyerapan kalsium oleh usus dan
pencernaan.
Berapa Banyak Sebaiknya?
Bagi Anda yang berusia di bawah 50 tahun, tubuh Anda tidak dapat menyerap lebih
dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila Anda hendak
mengkonsumsi 1000 mg kalsium untuk 1 hari, konsumsilah secara terpisah sebanyak
2 kali di waktu yang berbeda pada hari tersebut. Lalu bagaimana bila kita
mengkonsumsi kalsium melebihi batas tersebut? Kalsium tersebut akan dilepaskan
keluar dari tubuh kita lewat air urine, feces, dan keringat. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang
terkandung pada urine manusia merupakan yang
paling tinggi.
Beberapa klaim
penyakit akibat kelebihan kalsium memang sering disebutkan, seperti kalsifikasi
(pengapuran),hypercalcemia (kadar kalsium yang
berlebihan pada darah), kerusakan ginjal, penurunan penyerapan mineral yang
lain selain kalsium, dan kanker prostat.
Namun, jangan terlalu
khawatir mengenai hal ini karena yang sering terjadi di masyarakat kita justru
sebaliknya. Batas maksimal dari asupan kalsium per hari bagi manusia dari usia
1 tahun ke atas adalah dari 2500 mg per hari. Batas ini jauh dari rata-rata
konsumsi kalsium masyarakat Indonesia, yang rata-rata hanya mengkonsumsi 254 mg
kalsium tiap harinya.
Kapan Sebaiknya Mengkonsumsi Kalsium?
Masih ingat pesan Ibu untuk minum susu tiap pagi sebelum berangkat sekolah dan
satu kali lagi di malam sebelum tidur? Beberapa pendapat memang mengatakan
bahwa penyerapan kalsium terjadi lebih bagus di malam hari, dan sebaliknya di
pagi hari. Tetapi sebenarnya tidak masalah kapan sebaiknya Anda minum susu atau
mengkonsumsi kalsium, baik itu pagi atau malam. Suatu penelitian di Finlandia
membuktikan hal ini.
Dalam penelitian
tersebut, dilakukan pemberian suplemen kalsium dengan dosis yang sama pada 30
orang subyek wanita sebanyak satu kali di pagi hari pukul 09:00 dan di periode
berikutnya sebanyak satu kali di malam hari pukul 21.00. Setiap 2 jam selama 10
jam jumlah hormon PTH dalam darah dan kadar kalsium pada urine tiap subyek dianalisa jumlahnya setelah pengkonsumsian
kalsium pada kedua waktu tersebut. Dan hasilnya kadar kalsium padaurine yang dikeluarkan di kedua waktu jumlahnya tidak berbeda nyata alias sama,
begitu pula dengan jumlah hormon PTH dalam darah. Dengan kata lain, tidak
masalah kapanpun Anda mengkonsumsi kalsium.
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan khawatir jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya asam pada lambung akan mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai.
Proses penyusunan dan pelepasan kalsium dari tulang ternyata tidak berlangsung sesederhana yang kita bayangkan. Layaknya lalu lintas dengan polisi yang mengatur lalu lalangnya kendaraan, demikian pula dengan lalu lintas dari kalsium di peredaran darah kita. Yang bertindak sebagai “polisi” dalam mengatur kalsium adalah dua macam hormon pengatur kadar kalsium dalam darah, yaitu hormon PTH (Parathyroid Hormone) dan Calcitonin.
Seiring dengan proses penuaan, tingkat penyerapan kalsium pada tubuh manusia akan menurun. Hal ini disebabkan karena produksi asam lambung untuk melarutkan kalsium ikut berkurang. Padahal, asam lambung ini sangat berperan untuk melarutkan kalsium agar bisa diserap. Pada wanita, peredaran kalsium dapat terjadi lebih ekstrim pada saat kehamilan dan menyusui. Bayi manusia yang baru lahir mengandung 25 gr kalsium, dan selama 6 bulan masa menyusui sebanyak 50 gram kalsium disalurkan dari sang Ibu ke bayi.
Bagi Anda yang berusia di bawah 50 tahun, tubuh Anda tidak dapat menyerap lebih dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila Anda hendak mengkonsumsi 1000 mg kalsium untuk 1 hari, konsumsilah secara terpisah sebanyak 2 kali di waktu yang berbeda pada hari tersebut. Lalu bagaimana bila kita mengkonsumsi kalsium melebihi batas tersebut? Kalsium tersebut akan dilepaskan keluar dari tubuh kita lewat air urine, feces, dan keringat. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang terkandung pada urine manusia merupakan yang paling tinggi.
Masih ingat pesan Ibu untuk minum susu tiap pagi sebelum berangkat sekolah dan satu kali lagi di malam sebelum tidur? Beberapa pendapat memang mengatakan bahwa penyerapan kalsium terjadi lebih bagus di malam hari, dan sebaliknya di pagi hari. Tetapi sebenarnya tidak masalah kapan sebaiknya Anda minum susu atau mengkonsumsi kalsium, baik itu pagi atau malam. Suatu penelitian di Finlandia membuktikan hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar